Sabtu, 19 Februari 2011

Biru dan Hijau Untuk Dunia


Indah pastinya melihat bumi yang kita tempati ini dipenuhi hijaunya pepohonan dan birunya langit dan laut luas yang di dalamnya terdapat kekayaan alam yang sangat banyak. Namun pada kenyataannya pepohonan di sekitar kita tidak begitu banyak dan yang ada pun tak terawat, begitu juga dengan populasi yang berada di dalam laut luas, seperti para ikan dan batu karang yang indah, populasinya sudah tidak terawat dan tak terjaga bahkan rusak dan sebagian jenis- jenis ikan yang berada di laut pun punah, itu semua karena kita tidak menjaganya.
Darat, laut, dan udara memiliki masalah tersendiri. Masalah di darat adalah kurangnya ruang terbuka hijau yang disebabkan oleh para manusia yang tak bisa melihat lahan kosong yang nganggur. Dan akhirnya dibuatlah suatu bangunan bertingkat yang sangat tinggi.
Masalah di laut adalah para nelayan yang menggunakan bom untuk menangkap ikan. Dan ternyata, hal tersebut dapat merusak terumbu karang, membunuh bibit- bibit telur ikan. Padahal bibit- bibit tersebut akan menjadi generasi baru para ikan. Dan masih banyak lagi masalah- masalah yang dapat merusak lautan.
Masalah di udara adalah polusi yang disebabkan oleh aktivitas kendaraan bermotor yang dapat merusak lapisan ozon. padahal lapisan ozon inilah yang melindungi kita dari sinar matahari yang menyengat.
Entah apa yang akan terjadi di masa depan, yang akan kita rasakan hanya penyesalan. Memang penyesalan datangnya selalu di akhir, namun apa salahnya bila kita sadar dari sekarang bahwa kita harus menjaga kekayaan alam yang masih ada, agar tak habis di kemudian hari.
Bila tumbuh- tumbuhan dan pepohonan tak ada, kita tak dapat menghirup uara segar lagi. Kita tak dapat merasaakan segarnya buah- buahan dan sehatnya sayur mayur.
Bila para ikan mati dan terumbu karang hancur, kita tak dapat merasakan gurihnya ikan bakar dan tak dapat melihat terumbu karang yang indah.
Bila kendaraan bermotor makin banyak, lapisan ozon akan semakin tipis dan membuat kita semua mulai mati kepanasan.
Tentu kita tidak mau merasakan hal- hal yang menyedihkan tersebut.
Kedua warna yang indah ini telah menjadi warna dasar di bumi. Bumi tak luput dari warna biru dan hijau, seindah apapun alam ini tak akan lebih indah bila tak ada warna hijau dan biru.
Kita tak perlu berbuat banyak untuk menjaga bumi ini. Kita butuh kesadaran untuk menjaga bumi kita ini.
Semoga semuanya akan abadi dan warna- warna indah bumi akan terus melekat hingga akhir zaman nanti. 

Freez For Earth

Seperti ice cream, bumi memiliki suhu tertentu dan bumi tidak boleh terlalu panas agar kehidupan di bawah atmosfer tersebut dapat tetap berlagsung dengan baik. Namun, bila dilihat dari kenyataan, suhu bumi sudah tidak sejuk lagi bahkan bila diibaratkan dengan ice cream bumi sudah mulai meleleh.
Hmm… sepertinya tidak ada kulkas yang besar untuk mendinginkan bumi. Namun di bawah amosfer terdapat suatu organisme yang dapat menyejukkan bumi kembali, organisme tersebut bernama tumbuhan. Sayangnya di bumi sudah tidak terlalu banyak tumbuhan, sehingga bumi menjadi tidak sejuk.
Adapun beberapa penyebab bumi mulai meleleh adalah tingginya polusi udara, penebangan hutan secara liar, kebakara hutan, dan masih banyak lagi. Pertama- tama kita akan membahas masalah polusi.
Pengertiang dari polusi sendiri adalah masuknya bahan- bahan kimia, fisik, boilogi, ke atmosfer dalam jumlah tertentu yang kehadirannya dapat mengganggu kesehatan manusia, hewan maupun tumbuhan. Tak hanya mengganggu manusia, hewan, dan tumbuhan, polusi juga dapat merusak atmosfer, nah ini dia yang menjadi masalah. Atmosfer mempunyai tugas yang sangat penting yaitu melindungi bumi dari sinar matahari. Bila atmosfer menipis maka sinar matahari akan mudah masuk ke bumi dan itu sangat berbahaya. duh... kebayang panasnya kayak apa???
Lalu penebangan Hutan secara liar atau ilegal. Seperti yang kita ketahui tumbuhan berfungsi menghasilkan oksigen (di siang hari) untuk dihirupoleh manusia dan untuk menjaga suhu bumi agar tetap sejuk dan atmosfer tetap bersih dan tak menipis. Bila penebangan hutan secara liar tidak di cegah, maka hutan- hutan akan gundul atau tanaman- tanaman akan habis dan dampaknya sudah tidak ada lagiorganisme penghasil oksigen, padahal peran tumbuhan di bumi ini sangatlah penting bagi kelangsungan hidup para manusia.
Dari pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa peran tumbuhan sangat penting untuk menyejukkan bumi seperti freezer yang menyejukkan ice cream. Sebanyak apapun polusi bila tetap di sertai dengan tumbuhan yang banyak dan lebat bumi tak akan terasa panas dan akan tetap sejuk.
Dan bumi tidak akan cepat meleleh karena ada freezer ajaib (tanaman) yang selalu menyejukkan bumi.


Jumat, 04 Februari 2011

Apakah Bunglon Akan Berwarna Hijau di Masa Depan?

Bunglon adalah hewan yang unik dan menarik, matanya dapat melihat ke arah yang berbeda, lidahnya dapat menjulur panjang untuk menangkap mangsanya, dan warna tubuhnya dapat berubah- ubah, tergantung dimana ia berada. Bila ia ada di sekitar pepohonan yang berdaun lebat, ia akan berwarna hijau dan akan terlihat seperti dedaunan di sekitarnya dan biasanya perubahan warna dilakukan untuk menghindari hewan yang ingin memangsanya.
Keunikan ini lah yang membuat bunglon dapat memikat setiap orang yang melihatnya. Namun sayangnya populasi hewan unik dan lucu ini mulai berkurang akibat tempat hidupnya yang rusak karena digunakan manusia untuk lahan perindustrian. Hmm... Lalu bagaimana dengan nasib para bunglon tersebut. Mati kah, pindah kah, di jual kah, atau di pindahkan ke kebun binatang?? Mending kalau memang di bawa ke kebun binatang, berarti populasinya tidak berkurang dan para bunglon masih dapat tetap hidup, walaupun tempat hidupnya tak sama dan tak seindah tempat hidup yang sebelumnya. Tapi bagai mana bila itu tidak dilakukan, dan membuat para bunglon terbunuh. Sedih rasanya hewan unik dan lucu itu terbunuh karena ulah manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
Lalu bagaimana dengan bunglon- bunglon di negara lain, apakah bernasib sama atau kah lebih terjaga populasinya????
Sepertinya semakin hari jumlah ruang terbuka hijau atau tempat hidup para hewan- hewan semakin berkurang dan membuat hewan- hewan mati bahkan punah. Begitupun dengan tempat hidup bunglon yang biasanya berada pada pepohonan, lalu bagaimana dengan nasib mereka selanjutnya?? Bunglon yang identik dengan warna hijau apakah akan tetap berwarna hijau atau kah akan berubah menjadi warna lain?? Sangat disayangkan bila bunglon tak dapat berwarna hijau lagi seperti dedaunan rindang yang dulu selalu menjadi tempat bunglon bersembunyi dari para hewan yang ingin memangsanya.
Bila kita ingin tetap melihat bunglon yang tetap berwarna hijau di masa depan, kita cukup dengan menjaga ruang terbuka hijau yang ada saat ini. Jangan memusnahkan atau bahkan merusak ruang terbuka hijau yang ada. Toh tak ada ruginya, lagipula itu tak hanya menguntungkan para bunglon, tapi hewan- hewan lain dan seluruh makhluk hidup di dunia ini.

Cerita di Galaksi Bimasakti

Pada suatu hari di galaksi bimasakti ada seorang raja yang bernama Matahari, ia memiliki 8 pengawal gagah  yang bernama Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Dari ke-8 pengawal Raja Matahari, hanya satu pengawal yang memiliki keistimewaan lebih, ia adalah Bumi.
Bumi memiliki kesaktian yang tidak dimiliki pengawal- pengawal lain dan Bumi ini lebih tampan di bandingkan yang lainnya, Bumi sangat baik hati kepada pengawal- pengawal lain. Bumi adalah salah satu pengawal kepercayaan Matahari, karena rasa kepercayaan Matahari kepada Bumi yang sangat besar, Matahari memberikan suatu ilmu baru yang bisa menambah kesaktian Bumi. Namun matahari mengingatkan pada Bumi bahwa setelah kesaktian Bumi bertambah, Bumi tidak boleh sombong kepada pengawal- pengawal lain, bila sombong Bumi akan mati. Bumi selalu mengingat pesan Matahari ia menjadi sangat senang menerima ilmu itu dan Bumi pun menjadi bertambah sakti. Namun Bumi tak lama memegang janjinya kepada Matahari, Bumi pun menjadi sombong kepada para pengawal lain dan tidak bersikap ramah lagi kepada pengawl-pengawal lain. Bumi selalu memamerkan ilmu barunya dan hal itu membuat sebagian pengawal Matahari menjadi kesal karena Bumi sangat sombong kepada yang lainnya. Ternyata berita bahwa Bumi sombong kepada Para pengawal lain didengar oleh Matahari. Matahari menjadi marah dan menyesal telah memberikan ilmu tersebut kepada Bumi. Matahari pun memanggil Bumi, ternyata Bumi pun bersikap sombong kepada Matahari, Matahari sangat terkejut melihat Bumi yang berubah menjadi seperti itu. Matahari pun mulai marah besar dan ia mengingatkan syarat penting yang diberikan kepada Bumi setelah mendapatkan ilmu tersebut, namun Bumi malah mengelak dan menganggap remeh,malahan bumi menantang Matahari untuk berkelahi, bila Bumi menang kerajaan yang sekarang dikuasai oleh Matahari akan dipegang oleh Bumi. Matahari makin kesal dan menerima tantangan dari Bumi.
Pada saat pertandingan dimulai para pengawal lainnya sungguh tak mempercayai bahwa Bumi menjadi
bersikap sombong meskipun terhadap sang matahari yaitu Rajanya sendiri. Para pengawal lain percaya bahwa Matahari pasti akan menang melawan Bumi. Ternyata benar saja Matahari menang melawan Bumi dan Bumi pun mati akibat ulahnya sendiri. 

Sampah Bukan Masalah Spele

Cobalah untuk mulai berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar, mulailah dari hal kecil yang biasa kita lakukan sehari- hari yaitu rutinitas membuang sampah. Udah ber puluh- puluh tahun selogan "Bungalah Sampah Pada Tempatnya" nangkring dan nampang di berbagai belahan dunia, tapi apa hasilnya tetap aja sampah berserakan tak pada tempatnya. Sebenarnya orang itu nyadar gak sih akan keberadaan slogan tersebut??!! Susah ya kalau udah kebiasaan gak buang sampah di tempatnya, atau tempat sampahnya yang gak ada?!
Misalnya kalau makan di angkot, terus makanannya udah abis karena tidak ada tempat sampah jadi di buang ke luar atau juga di bawah kursi, padahal bisa di pegang dulu sampai nemu tempat sampah. Terus di sekolah, kalau jajan makannya di kelas, eh sampahnya di buang di kolong meja padahal di luar kelas ada tempat sampah, aduhhhh...kocak. Terus buat para ibu rumah tangga terutama yang rumahnya di dekat sungai, biasanya mereka malas membuang sampah di tempat sampah umum dan akhirnya para ibu rumah tangga tersebut membuang sampahnya ke sungai dan akibatnya adalah terjadi penyumbatan dan bila musim hujan tiba akan terjadi banjir. Sepertinya walau para ibu rumah tangga tahu bahwa membuang sampah di sungai bisa mengakibatkan banjir, tapi tetap saja para ibu rumah tangga membuang sampah di sungai. Aduhhh, bingung deh gak sadar- sadar??   
Walau terlihat sangat spele dan sederhana namun bagaimana bila semua orang di berbagai belahan dunia tidak membuang sampah pada tempatnya. Tampak jelas bumi akan terlihat seperti planet bermiliar lalat. ikh..dengernya aja geli dan sanagat menjijikan. Ya kalau memang gak mau terjadi hal seperti itu, kita semua harus peduli terhadap lingkungan. Toh memebuang sampah pada tempatnya bukan suatu hal yang sulit kan, jadi mulailah sadar.

Photobucket